William Shaakespeare - Cinta

Share on :



Bagi seorang pecinta, cinta adalah anggur memabukkan yang akan membuatnya lupa kepedihan dan derita, karena kepedihan dalam cinta sma artinya dengan kebahagian, atau cinta dapat dirasakan sebagai sebagai embun pagi yang menetes di tanah gersang, cinta akan terus-menerus menyejukkan jiwa dan tak akan mampu digantikan oleh emas permata. Cinta juga bagai kilau batu rubi mempesona, bagai rona pelangi yang indah menghiasi bumi, hingga dunia terasa penuh dengan kenikmatan. Derita akan menjadi kenangan yang sangat indah di mata pecinta.

Cinta begitu anggun, ia akan menghibur jiwa pecinta yang merana, membimbing hati yang bimbang, dan menjadi penerang dalam kegelapan. Cinta akan menjadi seruling yang bila ditiup kehidupan akan berubah penuh dengan keindahan. Cinta akan menjelma menjadi semilir angin sejuk yang melambungkan mimpi menuju nirwana.

Seseorang yang telah merasa terpilih menjadi sahabat cinta, tapi masih melihat rupa dan penampilan, maka ia adalah pembohong, dan pantas baginya untuk terluka karena belati cinta. Bila harta masih menjadi pertimbangan seseorang yang mengaku mendapat ilham cinta, maka ia adalah penipu yang pantas menerima hinaan dengan merana sepanjang hidup. Bila kedudukan masih perlu di pertanyakan, maka ia adalah orang dungu yang pantas terus-menerus meratap untuk mendapat belas kasih cinta.

Atau mungkin ada orang yang takut terhadap bahaya yang akan menimpa bila ia berkawan akrab dengan cinta, orang seperti itu sebaiknya hidup di dalam gua kegelapan, tak perlu melihat sinar matahari. Karena bagi pecinta tantangan dan bahaya adalah tidak nyata. Cinta akan membuat seseorang berani menempuh kehidupan, menaklukan bahaya.

Orang tidak perlu khawatir cinta akan membelenggu dirinya. Tidak pernah ada dalam kamus, seorang pecinta menjadi malas dan mengurung diri. Karena cinta sperti tumbuhan, yang perlu disiram dan dipupuk oleh semangat dan keyakinan. Kehidupan dunia membutuhkan kehadiran cinta, agar manusia bisa saling berbagi kasih dengan sesama, menghindarkan dendam kesumat antarmanusia, mendorong manusia berlaku bijak dan adil agar kehidupan tetap terjaga.

“William Shakespeare”

{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

Di harapkan untuk memberikan berkomentar demi perbaikan blog ini.
Terima Kasih

 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat