Bagi seorang pecinta, cinta
adalah anggur memabukkan yang akan membuatnya lupa kepedihan dan derita, karena
kepedihan dalam cinta sma artinya dengan kebahagian, atau cinta dapat dirasakan
sebagai sebagai embun pagi yang menetes di tanah gersang, cinta akan
terus-menerus menyejukkan jiwa dan tak akan mampu digantikan oleh emas permata.
Cinta juga bagai kilau batu rubi mempesona, bagai rona pelangi yang indah
menghiasi bumi, hingga dunia terasa penuh dengan kenikmatan. Derita akan
menjadi kenangan yang sangat indah di mata pecinta.
Cinta begitu anggun, ia akan
menghibur jiwa pecinta yang merana, membimbing hati yang bimbang, dan menjadi
penerang dalam kegelapan. Cinta akan menjadi seruling yang bila ditiup
kehidupan akan berubah penuh dengan keindahan. Cinta akan menjelma menjadi semilir
angin sejuk yang melambungkan mimpi menuju nirwana.
Seseorang yang telah merasa
terpilih menjadi sahabat cinta, tapi masih melihat rupa dan penampilan, maka ia
adalah pembohong, dan pantas baginya untuk terluka karena belati cinta. Bila harta
masih menjadi pertimbangan seseorang yang mengaku mendapat ilham cinta, maka ia
adalah penipu yang pantas menerima hinaan dengan merana sepanjang hidup. Bila kedudukan
masih perlu di pertanyakan, maka ia adalah orang dungu yang pantas terus-menerus
meratap untuk mendapat belas kasih cinta.
Atau mungkin ada orang yang takut
terhadap bahaya yang akan menimpa bila ia berkawan akrab dengan cinta, orang
seperti itu sebaiknya hidup di dalam gua kegelapan, tak perlu melihat sinar
matahari. Karena bagi pecinta tantangan dan bahaya adalah tidak nyata. Cinta akan
membuat seseorang berani menempuh kehidupan, menaklukan bahaya.
Orang tidak perlu khawatir cinta akan membelenggu dirinya. Tidak
pernah ada dalam kamus, seorang pecinta menjadi malas dan mengurung diri. Karena
cinta sperti tumbuhan, yang perlu disiram dan dipupuk oleh semangat dan
keyakinan. Kehidupan dunia membutuhkan kehadiran cinta, agar manusia bisa
saling berbagi kasih dengan sesama, menghindarkan dendam kesumat antarmanusia,
mendorong manusia berlaku bijak dan adil agar kehidupan tetap terjaga.
“William Shakespeare”


{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda
Di harapkan untuk memberikan berkomentar demi perbaikan blog ini.
Terima Kasih